By:Admin
1.1 Mengenal LAN
TCP/IP (Transmission
Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protokol yang
mengatur komunikasi data komputer di internet. Komputer-komputer yang
terhubung ke internet berkomunikasi dengan protokol TCP/IP, karena
menggunakan bahasa yang sama perbedaan jenis komputer dan sistem operasi
tidak menjadi masalah. Komputer PC dengan sistem operasi Windows dapat
berkomunikasi dengan komputer Macintosh atau dengan Sun SPARC yang
menjalankan solaris. Jadi, jika sebuah komputer menggunakan protokol
TCP/IP dan terhubung langsung ke internet, maka komputer tersebut dapat
berhubungan dengan komputer di belahan dunia mana pun yang juga
terhubung ke internet
Ciri-ciri jaringan komputer:
Ciri-ciri jaringan komputer:
1. berbagi perangkat keras
(hardware).
2. berbagi perangkat lunak
(software).
3. berbagi saluran komunikasi
(internet).
4. berbagi data dengan mudah.
5. memudahkan komunikasi
antar pemakai jaringan.
Local Area Network (LAN)
adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di dalam satu
areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau
gedung. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu
jaringan Peer to Peer dan jaringan Client-Server.
Pada jaringan peer to
peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik
sebagai workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan
Client-Server, hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan
komputer lain berperan sebagai workstation. Antara dua tipe jaringan
tersebut masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan, di mana
masing-masing akan dijelaskan.
LAN tersusun dari beberapa
elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software, yaitu :
- Komponen Fisik
Personal Computer (PC),
Network Interface Card (NIC), Kabel, Topologi jaringan
- Komponen Software
Sistem Operasi Jaringan,
Network Adapter Driver, Protokol Jaringan.
Personal Komputer (PC)
Tipe personal komputer
yang digunakan di dalam jaringan akan sangat menentukan unjuk kerja dari
jaringan tersebut. Komputer dengan unjuk kerja tinggi akan mampu
mengirim dan mengakses data dalam jaringan dengan cepat. Di dalam
jaringan tipe Client-Server, komputer yang difungsikan sebagai server
mutlak harus memiliki unjuk kerja yang lebih tinggi dibandingkan
komputerkomputer lain sebagai workstation-nya, karena server akan
bertugas menyediakan fasilitas dan mengelola operasional jaringan
tersebut.
Network Interface Card
(NIC)
Berdasarkan tipe bus, ada
beberapa tipe network interface card (nic) atau network card, yaitu ISA
dan PCI.
Saat ini terdapat jenis
network card yang banyak digunakan, yaitu PCI
Gambar Jenis kartu jaringan
Ethernet
Tipe Pengkabelan
Terdapat beberapa tipe
pengkabelan yang biasa digunakan dan dapat digunakan untuk
mengaplikasikan Jaringan, yaitu:
- Thin Ethernet (Thinnet)
Thin Ethernet atau Thinnet
memiliki keunggulan dalam hal biaya yang relatif lebih murah
dibandingkan dengan tipe pengkabelan lain, serta pemasangan komponennya
lebih mudah. Panjang kabel thin coaxial/RG-58 antara 0.5 – 185 m dan
maksimum 30 komputer terhubung.
- Thick Ethernet (Thicknet)
Dengan thick Ethernet atau
thicknet, jumlah komputer yang dapat dihubungkan dalam jaringan akan
lebih banyak dan jarak antara komputer dapat diperbesar, tetapi biaya
pengadaan pengkabelan ini lebih mahal serta pemasangannya relatif lebih
sulit dibandingkan dengan Thinnet. Pada Thicknet digunakan transceiver
untuk menghubungkan setiap komputer dengan sistem jaringan dan konektor
yang digunakan adalah konektor tipe DIX. Panjang kabel transceiver
maksimum 50 m, panjang kabel Thick Ethernet maksimum 500 m dengan
maksimum 100 transceiver terhubung.
- Twisted Pair Ethernet
Kabel Twisted Pair ini
terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded dan unshielded. Shielded adalah
jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan unshielded
tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini
menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45. Pada twisted pair (10 BaseT)
network, komputer disusun membentuk suatu pola star. Setiap PC memiliki
satu kabel twisted pair yang tersentral pada HUB. Twisted pair umumnya
lebih handal (reliable) dibandingkan dengan thin coax karena HUB
mempunyai kemampuan data error correction dan meningkatkan kecepatan
transmisi.
Saat ini ada beberapa
grade, atau kategori dari kabel twisted pair. Kategori 5 adalah yang
paling reliable dan memiliki kompabilitas yang tinggi, dan yang paling
disarankan. Berjalan baik pada 10Mbps dan Fast Ethernet (100Mbps). Kabel
kategori 5 dapat dibuat straight-through atau crossed.
Kabel straight through
digunakan untuk menghubungkan komputer ke HUB. Kabel crossed digunakan
untuk menghubungkan HUB ke HUB dan Modem Broadband lansung ke PC (tanpa
HUB). Panjang kabel maksimum kabel Twisted-Pair adalah 100 m.
- Fiber Optic
Jaringan yang menggunakan
Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan besar, dikarenakan harga dan proses
pemasangannya lebih sulit. Namun demikian, jaringan yang menggunakan FO
dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan. Kecepatan
pengiriman data dengan media FO lebih dari 100Mbps dan bebas pengaruh
lingkungan.
Protokol TCP/IP
Karena penting peranannya
pada sistem operasi Windows dan juga karena protokol TCP/IP merupakan
protokol pilihan (default) dari Windows. Protokol TCP berada pada
lapisan Transport model OSI (Open System Interconnection), sedangkan IP
berada pada lapisan Network mode OSI
IP Address
IP address adalah alamat
yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang
menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner
yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang
dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.168.0.1.
Network ID Host ID
IP address terdiri atas
dua bagian yaitu network ID dan host ID,
dimana network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host
ID menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP
address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di
mana host itu berada.
Kelas-kelas IP Address
Untuk mempermudah
pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP address dibagi dalam
tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabel 1.2.
Kelas Network ID Host ID
Default Subnet Mask
A xxx.0.0.1 s/d
xxx.255.255.254 – Defaul subnet mask : 255.0.0.0
B xxx.xxx.0.1 s/d
xxx.xxx.255.254 – Defaul subnet mask : 255.255.0.0
C xxx.xxx.xxx.1 s/d
xxx.xxx.xxx.254 – Defaul subnet mask : 255.255.255.0
IP address kelas A
diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP
1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP
address pada tiap kelas A. IP address kelas A diberikan untuk jaringan
dengan jumlah host yang sangat besar. Pada IP address kelas A, network
ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya.
Dengan demikian, cara
membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
Sehingga IP address diatas
berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.
IP address kelas B
biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP
address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID
ialah 16 bit berikutnya.
Dengan demikian, cara
membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1
Network ID = 132.92
Host ID = 121.1
Sehingga IP address di
atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. dengan panjang
host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung
sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx – 191.255.xxx.xxx
IP address kelas C awalnya
digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit
terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network
dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP
192.0.0.xxx – 223.255.255.x.
Pengalokasian IP address
pada dasarnya ialah proses memilih network Id dan host ID yang tepat
untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung
dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address
seefisien mungkin.
Domain Name System (DNS)
Domain Name System (DNS)
adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan
komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address. Dalam
pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki.
1. Root-level domain:
merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.).
2. Top level domain: kode
kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh
perusahaan; .edu untuk dipakai oleh perguruan tinggi; .gov untuk dipakai
oleh badan pemerintahan. Selain itu untuk membedakan pemakaian nama
oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk
Indonesia atau .au untuk australia.
3. Second level domain:
merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya :
microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain.
DHCP (Dynamic Host
Configuration Protocol)
IP address dan subnet mask
dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host
Configuration Protocol
atau diisi secara manual. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address
secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP
bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan
suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam
memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut.
Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.
Topologi Jaringan adalah
gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen-komponen
jaringan, yang meliputi server, workstation, hub dan pengkabelannnya.
Terdapat tiga macam topologi jaringan umum digunakan, yaitu Bus, Star
dan Ring.
Topologi Bus
Pada topologi Bus
digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh
workstation dan server dihubungkan. Keunggulan topologi Bus adalah
pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan
dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi
ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka
keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
1. Topologi Star
Pada topologi Star,
masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau
hub. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya
kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau
lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan
meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila
terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi
dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server,
jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari
topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan
dengan topologi lainnya.
2. Topologi Ring
Di dalam topologi Ring
semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola
lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan
melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat-
alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak
informasi akan dilewatkan.
Kelemahan dari topologi
ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola
informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat
gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.
Keunggulan topologi Ring
adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data seperti
pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada
suatu saat.
Network Adapter Card (LAN
Card)
Setiap network card akan
memiliki driver atau program yang berfungsi untuk mengaktifkan dan
mengkonfigurasi network adapter tersebut disesuaikan dengan lingkungan
dimana network card tersebut dipasang agar dapat digunakan untuk
melakukan komunikasi data.
Sistem Operasi Jaringan
Untuk mengelola suatu
jaringan diperlukan adanya sistem operasi jaringan. Sistem operasi
jaringan dibedakan menjadi dua berdasarkan tipe jaringannnya, yaitu
sistem operasi client-server dan system operasi jaringan peer to peer.
1. Jaringan Client-Server
Server adalah komputer
yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain didalam jaringan
dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan
fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe
client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan
sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server
tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan
- Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.
- Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
- Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan
1. Biaya operasional relatif
lebih mahal.
2. Diperlukan adanya satu
komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
3. Kelangsungan jaringan
sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka
secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
2.1. Setting Jaringan Komputer Lokal (LAN – Local Area Network) menggunakan Windows XP
Prosedur yang dilakukan
untuk mengkonfigurasi Network Adapter Card (bisa dilihat di gambar
seperti diatas).
1. Click Start à Setting à Control Panel sampai
keluar kotak dialog Control Panel (seperti terlihat
digambar dibawah ini)
2. Double-Click Icon Network
Connection sampai keluar kotak dialog Network Connection
3. Double-click Icon
Local Area Connection sampai keluar kotak dialog Local Connection Area
Status
4. Click Properties sampai
keluar kotak dialog Local Area Connection Properties
5. Double-Click Internet
Protocol (TCP/IP) yang ada di dalam kotak dialog Local Area Connection
Properties sampai keluar kotak dialog baru : Internet Protocol (TCP/IP)
Protocol
Masukkan data-data IP
Address seperti gambar diatas. Data IP Address setiap UAD akan
berbeda-beda dan unik (tidak boleh sama antara satu AUD Kampus III
dengan UAD Kampus lain ). Data IP Address ini, nanti akan
diberikan saat instalasi Broadband selesai (saat aktifasi jaringan)
Data-data IP Address yang
paling diperlukan oleh setiap PC yang akan disetting di setiap remote
UAD adalah sbb :
1. Default Gateway à IP Address dari modem
Broadband. Diberikan menyusul saat aktifasi.
2. IP Address à IP Address ini merupakan
satu class dengan IP Modem Broadband (IP Default Gateway) nantinya.
3. Subnet Mask à Data Blok IP yang akan
diberikan, mestilah meng-ingclude-kan data Subnet Mask ini.
4. Setelah data-data setting
TCP/IP ini dimasukkan, click OK untuk menutup kotak dialog Internet
Connection (TCP/IP) Properties
5. click OK untuk menutup
kotak dialog “Local Area Connection Properties”
6. Click Star à Run à sampai keluar kotak dialog
RUN, dan ketikkan CMD sampai keluar kotak dialog baru “command”
7. Di kotak dialog “Command”
tadi, ketikkan : ipconfig
Jika Ethernet dari
computer belum tersambung dengan LAN, akan keluar hasil seperti gambar
dibawah.
7.1. Jika dilakukan test PING
saat kondisi Komputer belum tersambung ke LAN, akan didapat hasil
seperti gambar dibawah.
7.2. Setelah computer
tersambung ke LAN, ketik IPCONFIG /ALL untuk melihat IP Address yang
terpasang di Komputer user tersebut. Hasilnya bisa dilihat seperti
gambar dibawah ini.
Jika didapatkan hasil ping
test (Request timed out), Kemungkinan ada
problem di jaringan Lokal.
Kemungkinan problem ada
bisa dari sbb :
-
Konektor kabel jaringan (kabel LAN) terpasang kurang
kencang. à Kencangkan koneksi
pemasangan kabel LAN ke port Hub Ethernet dan ke Card PC LAN
-
Kabel LAN yang tidak bagus (ada pin-pin koneksi kabel
yang putus ditengah) Ganti dengan kabel LAN
lain yang bagus
-
Port Hub Ethernet yang tidak bagus (longgar atau bad
contact) à Coba pindah port
Jika didapatkan hasil ping
test seperti gambar diatas (Reply from x.x.x.x ),
bisa dipastikan bahwa jaringan beroperasi dengan normal.
Setiap user jaringan di
remote UAD, diharapkan paling tidak, bisa melakukan action seperti
diatas. Target user di UAD adalah memastikan jaringan local LAN
terhubung dengan IP Ethernet dari Modem Broadband yang merupakan Gateway
jaringan UAD menuju Jaringan Server UAD Pusat
dan Internet.
Jika PC user telah bisa
melakukan ping test seperti diatas, dan mendapatkan hasil Reply from
x.x.x.x à (Ip modem), maka bisa
dipastikan jaringan LAN di UAD tersebut tidak ada masalah.
Setelah memastikan di
jaringan LAN tersebut tidak bermasalah, user di UAD diarahkan untuk
melakukan TEST PING IP Address Server Pusat. Cara melakukan test ping
ini sama dengan melakukan test ping IP Modem di jaringan local.
Perbedaannya hanya di IP ADDRESS yang akan di ping dimasukkan IP Address
computer yang ada di kantor pusat, atau IP Address yang ada di
internet. Selanjutnya dilakuka test aplikasi – aplikasi internet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar